salju pink

Minggu, 10 Desember 2017

Ingin Mengeluh, Muslim Yang Shaleh Harus Mempunyai Sikap Seperti Ini.



Saat kita sedang dirundungi rasa kesedihan, rasa ketidakpercayaan, rasa kekecewaan..
Saat kenyataan tak sejalan dengan harapan..
Saat penharapan yanng terlalu payah dilakukan dan kekecewaan datang dengan mudahnya...
Ingat bahwa dalam setiap cobaan kita terdapat hikmah (ibrah). Dan yakinilah bahwa Allah sanat sayang kepada kita, selalu ingin melihat hamba-Nya selalu berjuang tak pernah putus asa dan patah semangat.

Seorang muslim di depan sesamanya adalah seorang muslim yang tangguh, mental baja namun lembut hati, beribawa, bijaksana, ringan tangan serta rendah hati. Namun dihadapan Allah SWT, sorang hamba hanya dapat tersungkur, tunduk dan taat akan perintah Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Hidup ini adalah ujian dan cobaan, sebagaimana firma Allah SWT dalam Q.S al - Anbiya ayat 35:

\
Artinya: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan".


Cobaan hidup ini tidak hanya keburukan yang terjadi melainkan kebaikan juga diuji, kemiskinan dan kekayaan diuji, apapun yang ada di dunia ini semua di uji. Cobaan tidak hanya tertimpa untuk orang yang jahat, orang kafir, bahkan orang shaleh sekalipun pasti mendapat cobaan.
Oleh karena itu, seorang muslim yang shaleh dan shaleha senantiasa melakukan hal - hal di bawah ini, daripada hanya mengeluh, mengerutu dan suudzon. Anggaplah ujian atau cobaan itu adalah nikmat yang luar biasa karena Allah sedang memperhatikan kita. sikap tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Sabar 
Sabar adalah tindakan atau sikap menahan diri, merelakan/menikhlaskan, tenang dalam menghadapi suatu permasalahan/cobaan, walaupun cobaan yan diterima seseoran tersebut bertubi - tubi namun ia tetap taat dalam kesabarannya. Menurut KBBI sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah serta tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu.
Kesabaran itu ada dua macam: sabar atas sesuatu yang tidak kau ingin dan sabar menahan diri dari sesuatu yang kau ingini (Ali bin Abi Thalib).
Sabar terbagi atas tiga tingkatan, yaitu:
  • Sabar orang awam (Tasabbur), yakni menerima hukuman Allah Subhannahu Wa Ta'ala 
  • Sabar orang yang menjalani tarekat, yakni terbiasa dengan sabar; dana 
  • Sabar orang arif ( istibar), yakni merasa lezat dengan bala dan merasa rela dengan ikhtiar Allah Subhannahu Wa Ta'ala atas dirinya. 
Hendaklah seorang muslim melatih kesabarannya agar ia tenang hati dan pikiran, hidup damai dan menikmati proses kehidupan. Allah SWT berfirman dalam Q.S al - Baqarah ayat 155 - 156:

Artinya: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami kembali)

2. Husnudzon

Husnudzon merupakan istilah Bahasa Arab yan artinya prasangka baik. Dalam menerima berbagai cobaan hidup ini kita hendaknya senantiasa ber-husnudzon kepada Allah SWT, sebagaimana friman Allah SWT dalam Q.S. al - Hujurat ayat 12:




Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan dagdzkrullah adalah ing saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang".


Hadits Rasulullah SAW, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, bahwa Allah Ta’ala berfirman:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى

“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih). Hadits ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus huznuzhon pada Allah dan memiliki sikap roja‘ (harap) pada-Nya.

Di sini kita bisa berprasangka baik terhadap Allah bahwa ternyata Allah itu sangat menyayangi saya, oh tenyata Allah itu ingin saya lebih dekat kepadanya, oh ternyata Allah itu sangat baik kepada saya. Pada intinya, kita harus tetap mensyukuri apapun masalah yang menimpa kita . karena, kalau kita tidak pernah diuji atau menalami sebuah cobaan, maka kita tidak akan bisa merasakan manisnya nikmat dan manisnya rasa syukur.

3. Dzikrullah

Artinya: "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik" (Q.S al - Hasyr :19).

Dzikrullah berarti mengingat Allah, sikap dan kesadaran(Sadar Allah) kita, beriman kepada apa yang kita sebutkan (dzikir). Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallah, tidak ada tuhan kecuali Allah. dzikir tidak hanya lewat lisan saja, namun dapat dilakukan melalui perbuatan, tinkah laku yang

Sejumlah bacaan dzikir yang biasa dilafadzkan setelah sholat, antara lain sebagai berikut:

- Astaghfirullah (aku mohon ampun kepada Allah)
- Subhanallah (maha suci Allah)
- Alhamdulillah (segala puji bagi Allah)
- Allahuakbar (Allah maha besar)

oleh karena itu perbanyaklah dzikir yang akan membawamu pada ketenangan dan damainya hidup. seseorang yang berdzikir dengan ikhlas, yang ia ingin kan hanya cinta Allah, maka ini adalah hal yang utama. dzikir juga dapat dilakukan dengan anggota tubuh lainnya dalam konteks amar ma'ruf nahi munkar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar